APA ITU COLOUR MATCHING?

Colour Matching pada dunia tekstil adalah istilah yang banyak digunakan di pabrik yang memiliki unit/departemen pewarnaan baik yang mewarnai kain maupun mewarnai benang. Pencelupan (dyeing) adalah proses pemberian warna pada bahan sesuai standar warna. Standar warna yang menjadi acuan para proses pencelupan biasanya diberikan oleh pemesan (costumer) atau pembeli (buyer). Standar yang diberikan dapat berupa sampel atau mengacu pada kode warna panthone.
Ilustrasi Proses Pencelupan Kain dengan Mesin Jet Dyieng

Color matching (CM) adalah kegiatan mencocokkan hasil pencelupan (spesimen) dengan standar. Kegiatan CM dimulai dari proses percobaan pencelupan skala labolatorium. Formula pencelupan yang menghasilkan warna paling cocok kemudian dijadikan acuan untuk proses pencelupan pada skala produksi. Kegiatan CM kemudian dilakukan pada kain hasil proses pencelupan produksi, jika hasil pencelupan masih belum cocok maka kain akan kembali dicelup.
Ilustrasi Lap Dip, Kartu Rekaman Hasil Pencelupan

Color matching warna hasil pencelupan dapat dilakukan secara manual dan digital. Pengecekkan secara manual dilakukan oleh mata, biasanya oleh orang yang berpengalaman. Warna kain adalah entitas yang tidak dapat berdiri sendiri artinya dipengaruhi oleh cahaya ruangan sekitar sehingga CM secara manual harus dilakukan di ruang standar dengan jenis pencahayaan yang spesifik (alatnya bernama Light box). Hasil dari CM manual bersifat kualitatif atau berbentuk komentar seperti terlalu merah, kurang terang, terlalu kuning, atau kurang biru. CM manual biasanya digunakan sebagai pencocokan awal, jika kecocokkan warnanya terlalu jauh maka kain akan langsung diperbaiki warnanya, akan tetapi jika hasil kecocokkan warnanya dekat atau tipis dilihat secara manual, maka proses CM akan diverifikasi secara digital menggunakan alat ukur yang bernama colorimeter. Kain hasil pencelupan yang sudah lolos kecocokan warnanya akan lanjut ke proses berikutnya sampai diproses penyempurnaan dan dipacking.

Tinggalkan Balasan