Antara Pakaian Anti Bakteri dan Masker Anti Bakteri ?

Kondisi darurat wabah virus Corona (Covid-19) belakangan ini menjadikan kebutuhan masyarakat terhadap masker sangat tinggi. Toko-toko online shop bertebaran menjual masker dengan berbagai jargon. Salah satu jargon penjualan yang mungkin menggelitik adalah jargon “Masker Anti Bakteri” dengan gambar masker dari kain tenunan.

Kata “Anti Bakteri” pada masker anti bakteri dan pakaian anti bakteri ini mungkin secara istilah sama tetapi teknologi zat anti bakteri yang diterapkan sebenarnya berbeda. Hal ini karena fungsi dari kedua material tersebut berbeda, yang satu untuk area muka dan yang satu untuk area badan. Analoginya hampir sama dengan sabun, sabun untuk mencuci badan dengan sabun untuk cuci wajah itu jelas berbeda.

Fungsi anti bakteri pada pakaian adalah untuk menghambat perkembangan bakteri dan jamur yang berasal dari keringat sehingga tidak timbul bau pada pakaian. Pakaian anti bakteri akan dapat dipakai dalam jangka waktu beberapa hari dengan tanpa harus dicuci dan tetap nyaman dipakai. Sedangkan untuk masker anti bakteri adalah masker yang memiliki fungsi dapat menahan dan mematikan bakteri yang akan masuk melalui sistem pernapasan. Selain dukungan zat anti bakteri, material masker anti bakteri juga perlu dibuat dengan pori-pori yang sangat kecil sehingga bakteri tidak dapat lolos. Untuk itu, material masker kesehatan yang digunakan di rumah sakit biasanya menggunakan material non-woven atau kain kempa, tidak pernah menggunakan material berbahan kain tenunan atau kain rajutan karena memang ruang yang terbentuk antar benang akan sangat besar sehingga tidak bisa untuk menyaring mikroorganisme.

gambar masker kesehatan

Berdasarkan hal ini, perlu dipertanyakan efektifitas fungsinya apabila ada masker berlabel anti bakteri tetapi menggunakan material kain rajut atau kain tenunan.

Tinggalkan Balasan