2 JENIS MESIN TENUN

Selembar kain songket asli Minangkabau bisa dihargai sampai 1,5 juta rupiah, sedangkan dengan sejumlah uang yang sama jika dibelikan kain bahan seragam sekolah bisa dapat 1 roll atau sekitar 60 meter, padahal keduanya sama-sama kain kan ya?

Bicara soal sesuatu yang istimewa, memang tidak bisa diukur secara harga, antara kain songket yang dibuat dibuat dengan tangan dengan kain seragam sekolah yang dibuat mesin meskipun prinsip pembuatannya sama.

silahkan baca: teknik menenun

Terkait mesin tenun, di pasaran sangat banyak sekali merk mesin tenun tetapi jika ditinjau dari segi teknik peluncuran pakannya maka dapat dikelompokan menjadi 2 golongan jenis mesin tenun:

1. Shuttle

Shuttle dalam pengertian keseharian artinya bolak-balik tetapi dalam pengertian teknis dunia tekstil “shuttle” salah satunya dikenal dengan “teropong”.
ilustrasi shuttle / teropong
ilustrasi peluncuran shuttle/teropong
Fungsi dari teropong sebagai alat untuk meluncurkan benang pakan di sela-sela benang lusi. Cara meluncurkannya adalah dengan dipukul/dilontarkan dari sisi kiri ke sisi kanan lalu sebaliknya secara terus-menerus. Ciri khas dari mesin ini adalah perlunya isi ulang benang pakan yang digulung pada teropong. Salah satu jenis kain yang dibuat dengan mesin ini misalnya kain sarung dan kain denim.

2. Suttleless (Tanpa Teropong)

Shutteless adalah mesin tenun yang tidak menggunakan shuttle / teropong. Ini artinya benang pakan tidak digulung lalu dilontarkan tetapi langsung dilontarkan dari pinggir mesin sehingga mesin tenun shutteless tidak perlu berhenti untuk mengisi ulang benang pakan. Mekanismenya benang pakan diluncurkan dari samping kiri atau kanan dengan media/teknik lain misalnya air dan udara.
contoh ilustrasi mesin tenun “air jet”
Mesin tenun “air jet” (dorongan udara) biasanya untuk membuat kain tenun yang ringan (agak tipis) dan mesin tenun “water jet” (dorongan air) biasanya digunakan untuk menenun kain yang berbahan selain kapas (full sintetis).

Tinggalkan Balasan