TAHAPAN REAKSI PENCELUPAN

Pencelupan adalah proses pemberian warna pada bahan tekstil. Zat warna yang dipilih disesuaikan dengan sifat bahan tekstil yang akan dicelup. Proses pencelupan urutan singkatnya yaitu pembuatan larutan zat warna, lalu memasukan kain ke dalam larutan zat warna, selanjutnya setelah bahan tekstil terwarnai, bahan dicuci sebelum diproses selanjutnya.

Tahap pencelupan dengan output bahan tekstil (serat, benang, kain) berwarna dapat dijelaskan secara dingkat dalam tahapan reaksi zat warna terhadap bahan sebagai berikut:

1. DISPERSI / SUSPENSI ZAT WARNA
ilustrasi larutan zat warna

Zat warna berbentuk padatan dengan ukuran sangat kecil (ukuran nano). Ketika zat warna dimasukan ke dalam air ada yang larut secara terdispersi dan ada yang tersuspensi. Zat warna yang terdispersi adalah jenis zat warna yang tidak memiliki gugus untuk berikatan dengan air sehingga apabila larutan tersebut didiamkan lama kelamaan akan terjadi endapan contohnya zat warna disperse. Sedangkan zat warna yang tersuspensi adalah jenis zat warna yang memiliki gugus untuk berikatan dengan molekul air misalnya zat warna asam, basa, reaktif.

2. ABSORBSI
ilustrasi absorbsi

Tahap ini adalah tahapan dimana bahan tekstil sudah dimasukan ke dalam larutan zat warna. Tahap dimana zat warna bergerak mendekati dan menempel pada bahan tekstil. Untuk meningkatkan proses absorbsi biasanya ditambah zat kimia pembantu misalnya jenis elektrolit atau garam.

3. DIFUSI
ilustrasi difusi

Difusi adalah tahapan dimana zat warna masuk ke dalam serat dan bergerak mengisi ruang-ruang kosong pada serat sehingga tercapai keseimbangan konsentrasi zat warna yang berikatan dengan serat. Tahap difusi ini terjadi pada suhu maksimal pencelupan setiap bahan.

4. FIKSASI
ilustrasi hasil warna terfikasi

Fiksasi adalah tahapan dimana zat warna membentuk ikatan dengan gugus-gugus pada serat. Bentuk ikatan yang terjadi bisa ikatan kimia, ikatan fisika, ataupun keduanya. Bentuk ikatan zat warna dan serat tekstil ini akan menentukan kekuatan tahan luntur warna pada bahan. Ikatan fisika relatif lebih rendah kekuatan ikatannya daripada ikatan kimia. Contohnya zat warna disperse pada bahan polyester. Contoh bentuk ikatan kimia adalah zat warna reaktif pada kapas. Tahap fiksasi biasanya ditandai dengan mulai diturunkannya suhu pencelupan atau ditambahkan zat kimia tambahan misalnya garam diazonium pada zat warna naftol.

Tinggalkan Balasan